Dummy Post Review Wardah Moisturizer Gel

(Katanya Ini Curhat) Mahasiswa Arsitektur

Kami - Teknik Arsitektur UPI 2014, foto bareng sambil pamer karya setelah kuliah Estetika Bentuk II 😊

        Mendengar kata arsitek, orang akan ingat pada sebuah profesi yang berkutat di dunia bangunan. Yap, karena pada dasarnya arsitek adalah pencipta ruang untuk mewadahi kegiatan manusia. Arsitek dapat menjadi terkenal karena kerja kerasnya dalam mendesain. Dan mungkin juga karena kerja kerasnya selama ia masih belajar di bangku perkuliahan.
       Tidak sedikit yang berpikir profesi arsitek adalah profesi yang keren. Kerjanya mendesain, membuat bangunan unik dan gajinya besar. Menurut saya, itu tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat. Arsitek yang sebenarnya, sebelumnya, harus mengarungi masa-masa ‘wow’ dulu di bangku kuliah agar bisa menjadi arsitek yang handal.
        Saya masuk Teknik Arsitektur UPI 2014 lewat jalur SNMPTN, dan saya berasal dari SMK jurusan Teknik Gambar Bangunan. Nggak jauh berbeda, pikir saya waktu awal. Saya kembali belajar gambar teknik, ilmu bahan bangunan, bahasa Inggris, agama, ppkn, dan sebagainya.
Baru di semester 2 ini saya menyadari perbedaan yang mendasar. Dulu saya selalu bertanya-tanya mengapa saya tidak bisa secepat di SMK ketika mengerjakan tugas. Ternyata karena arsitek diarahkan untuk belajar berpikir tentang ruang, belajar mendesain, dan itu harus di cap ACC oleh dosen sebelum kita mengeksekusi tugasnya. Tugas di perkuliahan ini membutuhkan proses berpikir yang menurut saya cukup sulit, karena kali ini kita benar-benar murni mendesain. Berbeda dengan SMK karena di SMK, saya diberi jobsheet dan bisa langsung bekerja tanpa harus mendesain dan dapat ACC dari guru.
        Asistensi perlu dilakukan agar desain yang kita buat tepat dan benar. Saya mengenal asistensi pertama kali melalui mata kuliah estetika bentuk. Ketika materi selesai diberikan, maka kita diberi waktu untuk membuat desain, kemudian kita asistensikan pada dosen maupun asisten dosen. Kita mendiskusikan apa makna desain kita dan dosen atau asisten dosen akan memberi masukan.
        Nah, kesalnya itu kalau desain yang kita buat dengan pemikiran yang dalam dan kita rasa sudah bagus banget, ditolak oleh pembimbing dan kita disuruh cari desain lain. Sakitnya tuh disini *nunjuk kepala
       Di mata kuliah tersebut, asistensi adalah hal wajib. Kita belum boleh mengerjakan tugasnya sebelum dicap ACC, kecuali kalau mau menanggung resiko sendiri. Dan kalau desain ditolak, kita harus berpikir kembali, menemukan bentuk yang cocok, menuangkan dalam sket gambar, dan asistensi kembali. Asistensi bisa dilakukan di luar jam kuliah. Kami – saya dan teman sekelas – akan mengantri di koridor depan ruang dosen menunggu giliran masuk ke dalam, karena jumlah orang yang boleh masuk asistensi hanya 2 orang. Kadang saya berpikir inilah yang unik. Kami yang duduk lantai berjejer di kiri-kanan koridor, menunggu giliran, sambil ngobrol ngalor ngidul dan bikin berisik jurusan, haha. Tapi insya Allah karena ini sudah semester 2, saya pribadi khususnya tidak akan terlalu ribut kalau sedang antri asistensi *ekhem
    Mata kuliah lain yang mengharuskan asistensi waktu semester 1 adalah Gambar Arsitektur. Dosen pengampunya seorang, dan asisten dosennya pun hanya seorang. Asistensi di mata kuliah ini bisa berlangsung lama dan sampai sore, saking banyaknya peminat.
Waktu kami sekelas habis real drawing di depan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Real drawing dari jam 8 pagi sampai jam setengah 12, harus kuat panas-panasan 😉
Percaya nggak, ini UAS mata kuliah Gambar Arsitektur? Kami boleh nginap di studio, mengerjakan gambar perspektif manual di kertas ukuran A0 😂

            Waktu semester 1 tugasnya masih ringan. Yang paling sering bikin panik kami sekelas adalah tugas estetika bentuk, dan H-1 pengumpulan tugas gambar arsitektur. Dosen pengampu mata kuliah gambar arsitektur (gamtur) sering berkata bahwa mahasiswa arsitek memang harus kurang tidur. Matanya tidak lama lagi akan jadi mata panda :') Pada awalnya saya kurang setuju, karena asalkan kita bisa membagi waktu kita akan punya cukup waktu untuk tidur. Tapi di semester 2 ini, saya baru menyadari kebenaran pernyataan beliau.
        Mata kuliah semester 2 sudah spesifik mengarahkan kami ke dunia arsitek. Mata kuliah studio pun bertambah. Perancangan Arsitektur, Estetika Bentuk 2, Struktur Kostruksi, Komputer Arsitektur, Metode Perancangan Arsitektur. Dan ini makin bikin kami panik ._.
         Sebenarnya ada mata kuliah arsitektur lain yang tidak bersifat mata kuliah studio. Saya mengontrak 9 mata kuliah, 2 diantara MKDU. Total ada 7 mata kuliah arsitek. Tiap-tiap mata kuliah – menurut saya – menuntut kami fokus pada mereka masing-masing. Ketika saya belajar Estetika Bentuk 2, saya merasa saya harus mendalami trimatra lebih dalam lagi. Ketika saya belajar Struktur Konstruksi, saya merasakan hal yang sama. Juga pada mata kuliah lain. Kadang-kadang malah hal itu membuat saya jadi tidak fokus -_-
            Mata kuliah studio mewajibkan asistensi. Yang bikin gemes adalah, ketika asisten dosen yang membimbing kamu tidak bisa mengasistensi tugas kamu ketika kamu sudah siap asistensi :')
Itu menghambat pengerjaan tugas. Bayangkan, ini sudah H-2 pengumpulan tapi kamu belum bisa mengeksekusi tugas kamu sama sekali. Banyangkan! Makan dan tidur nggak akan nyenyak *lebay
           Tapi itu yang saya rasakan. Segalanya serba nggak enak ketika kamu belum asistensi, apalagi pada mata kuliah sakral semacam Perancangan Arsitektur. Bahagia rasanya ketika asisten dosen kamu berkata bisa asistensi hari ini, meskipun sudah H-1 pengumpulan :’D
        Perkataan dosen pengampu gambar arsitektur benar adanya. Mahasiswa arsitektur memang akan kurang tidur. Karena saya baru bisa mengeksekusi tugas H-1, saya hanya tidur 30 menit dan setelahnya langsung mandi dan berangkat ke kampus. Sekarang saya mengerti kenapa dosen tersebut pernah bertanya “ada yang belum mandi?” di kelas, karena ketika kita tidak tidur semalaman kita tidak dianjurkan untuk mandi. Bisa bikin mati, katanya -_- Pokoknya nggak baik langsung mandi setelah begadang. Lagi-lagi saya membenarkan perkataan beliau. Mahasiswa arsitektur pasti ada saja yang tidak mandi setelah begadang mengerjakan tugas.
    Sudah minggu ketiga perkuliahan semester baru, dan tugas pasti akan banyak yang berdatangan. Kami akan terseret kalau kami tidak serius di perkuliahan ini. Suka tidak suka, kuliah-asistensi-tugas adalah satu paket kesatuan sebagai bahan kami menjadi arsitek yang sesungguhnya. Meskipun berat, meskipun capek, meskipun nggak tidur, nggak makan (atau nggak mandi) saya dan mahasiswa arsitektur lain harus maju. Untuk kalian yang merasa salah jurusan di masuk jurusan arsitek, jangan menyerah sekarang. Menurut saya tidak ada yang menuntut kita jadi yang terbaik. Tidak ada yang menuntut kita sempurna. Tapi yang harus kita lakukan hanya satu : bertahan di perkuliahan ini :)
Semangat!

Komentar

  1. Pretty good, that is funny, dreadful but awesome

    BalasHapus
  2. Kak bedanya arsitektur dik sama nondik di upi gimana sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau nondik itu teknik arsitektur murni, belajarnya lebih difokusin ke ilmu arsitek aja, nanti lulusannya jadi arsitek murni.
      Kalau pendidikan arsitektur belajar ilmu arsitektur sama ilmu kependidikan, nanti jadi guru SMK/tenaga pengajar di bidang arsitektur, tapi nggak menutup kemungkinan dari yang dik bisa jadi arsitek juga :)

      Hapus
  3. Tadinya iseng-iseng surfing di internet ada gak ya yg bikin blog tentang kehidupan mahasiswa/siswi Arsitektur. Pas iseng nge liat author Blog nya eh ternyata si Rahma toh wkwkwk. Nice post dan jalan terus ya blog nya jangan mandet! Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha kaget lah pas ada komen dari cheyn. btw makasih udah berkunjung ke lapak sederhana aku dan baca :'D wkwk
      Sip sip, insya allah gak mandet lagi haha

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Ka, kalo jurusan teknik arsitektur upi udah ngeluarin lulusan belum? Terus kata nya akreditasi nya masih C ya? Aku pengen masuk taknik arsitektur UPi tapi masih galau huhu:(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  6. Ka, kalo jurusan teknik arsitektur upi udah ngeluarin lulusan belum? Terus kata nya akreditasi nya masih C ya? Aku pengen masuk taknik arsitektur UPi tapi masih galau huhu:(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, maaf banget untuk balesannya yang telat. Saat ini Arsitektur UPI sudah meluluskan 2 angkatan, yaitu angkatan 2011 dan 2012. Akreditasinya sedang diusahakan naik menjadi A. Galaunya kenapa kalau boleh tau? :)

      Hapus
  7. Ka, kalo jurusan teknik arsitektur upi udah ngeluarin lulusan belum? Terus kata nya akreditasi nya masih C ya? Aku pengen masuk taknik arsitektur UPi tapi masih galau huhu:(

    BalasHapus
  8. ka mau nanya2 dong minta id line WA atau apapun itu, boleh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Qonita, kamu bisa kontak saya di rahmalifani@gmail.com :)

      Hapus
  9. Terimakasih atas infonya, jadi tahu apa yang dipikirkan mahasiswa jurusan arsitektur...
    jika ada waktu mungkin bisa ke tempat saya disini terimakasih...

    BalasHapus

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman