Dummy Post Review Wardah Moisturizer Gel

Wrap of The Week #3 of January: Minggu Pertama Kuliah, Nyobain Bakso Cumi dan Lobster di Mie Cendrawasih

Enaknya di Magister Arsi UPI, jadwal kuliah sekarang disesuaikan buat mahasiswa yang rata-rata udah kerja, jadi di hari Kamis dan padet di hari Jum’at aja. Jadi, seminggu itu cuma kuliah dua hari aja. Meskipun baru pertemuan pertama, kita udah dikasih oleh-oleh tugas buat minggu depan dan dikasih ancang-ancang buat UTS dan UAS. Di dua hari ini, rata-rata dosen udah ngarahin buat tugas-tugas kita nanti didekatkan dengan tema tesis. Jadi emang harus udah ‘jogging’ di awal semester ini 🏃

Kelas Sustainabilitas bersama Dr. Eng. Usep Surahman, S.T., M.T.

Kelas Teori, Kritik Arsitektur dan Kawasan bersama Ibu Ilhamdaniah, Ph.D.

Kelas Metode Perancangan Arsitektur bersama Prof. Dr. M. Syaom Barliana, M.Pd., M.T.

Kelas Kajian Pedagogik bersama Dr. Johar Maknun, M.Si.

Kelas Studio Pendalaman Konteks bersama Dr. Asep Yudi Permana, S.Pd., M.T.

Oh iya, minggu ini juga ada libur Imlek, jadi aku sama suami main ke kafe yang baru di buka di Jalan Karapitan, ke kafe san.da.ran. Kita ketemuan sama temen-temen suami, terus nugas bareng disana. My first impression is… ini adaptive reuse banget kafenya. Sayang banget aku gak ambil foto suasana disana, jadi aku deskripsiin lewat tulisan aja, ya.

Foto dulu sebelum pulang hehe

Tempatnya itu pasti awalnya rumah tinggal (fungsi privat), yang ditransformasikan jadi fungsi publik (kafe). Jadi pasti ada jejak ruang yang rasanya ‘rumah banget’, kayak di area yang kami tempatin itu kerasa banget pasti itu dulunya ruang tamu. Tapi uniknya disitu sih, jadi seolah-olah kita kayak lagi bertamu ke rumah temen. Tempatnya kecil, tapi surprisingly pengunjungnya lumayan banyak dan tempatnya baru dibuka. Sirkulasi orang di dalemnya agak sesek sih, soalnya kalau rumah kan pasti skalanya dibuat intim (btw, itu gaya-gaya rumah sekitar tahun 1990-2000an kayaknya). Tema yang diambil cenderung ke industrial-unfinished atau ‘proyek mangkrak’, itu loh yang ala-ala bangunan belum jadi gitu. Skala intim begitu pasti nyaman kalau gak banyak orang. Kalau buat makanannya, tipikal makanan kafe, kopi-kopian, teh-tehan, sama makanan ringan.

Kita disana sampai magrib, dan pengunjungnya makin rame aja sih. Berhubung gak ada makanan berat, terus deket situ ada bakso unik yang pengen kita coba, jadi kita mampir dulu ke Mie Cendrawasih buat nyobain bakso cumi dan bakso lobster!

Bakso squidward alias bakso cumi! 

Pilihannya ada bakso biasa, bakso cumi dan bakso lobster. Buat pilihan kuahnya ada tomyum sama original, kita pilih yang original. Keseluruhan sih rasanya enak, bikin kenyang, bakso cuminya juga gede dan nggak amis, jadi nggak enek waktu dimakan. Kalau bakso lobsternya, aku cuma makan daging baksonya dan daging lobsternya suami aku yang makan. Kata suamiku sih kurang enak soalnya lobsternya yang air tawar, bukan air laut. Tapi gimana selera juga sih. Aku gak ikut makan lobsternya, soalnya asli kenyang banget makan bakso cumi juga. Kenyang, puas, paling penting udah gak penasaran lagi! 😋

Bakso larry alias bakso lobster!


 

Komentar

Total Tayangan Halaman