Dummy Post Review Wardah Moisturizer Gel

Wrap of The Week #4 & #5 : Minggunya Studi Literatur

        Minggu ini minggunya studi literatur sampai mata Hayati lelah 🙃 nggak deng. Meskipun emang capek, tapi menyenangkan juga untuk digging data ini. Ada pengetahuan-pengetahuan baru yang nambah dan kayak tercerahkan aja gitu setelah dapet pengetahuan itu sedikit demi sedikit. Ibarat kamu lagi di lorong gelap, tapi kalau terus maju kamu bakal nemu cahaya setitik demi setitik. Yang asalnya gelap jadi nemu titik terang, yang asalnya gak tau jadi tau sedikit demi sedikit. Di akhir, kamu bisa ngeliat kesinambungan apa yang terjadi di antara titik-titik itu semua. Tapi aku belum nyampe situ, soalnya literatur yang aku baca belum banyak. Masih meraba-raba nih, hehe.
        Dua minggu ini aku fokus baca literatur soal manajemen bangunan bersejarah, tapi lebih spesifik. Topik pertama tentang manajemen heritage khusus objek berupa reruntuhan (bukan bangunan utuh) yang punya nilai sejarah, topik kedua tentang industrial heritage atau cagar budaya yang dulunya berfungsi sebagai fasilitas industri. Menarik sih.
        Aku fokus di bacaan Modern Management of Historic Ruin sama The Industrial Heritage: Managing Resources and Uses. Dua-duanya buku sumber dari luar. Intinya, kalau industrial heritage itu ya perlakunnya nggak bisa disamain sama heritage lainnya kayak rumah atau kantor pemerintahan. Soalnya industrial heritage itu kebanyakan bukan aspek visualnya yang ditonjolkan, tapi dari sejarah dan seperti apa peran dia di linimasa industri yang berpengaruh sampai hari ini. Misalnya, ada satu bangunan bersejarah yang dia itu nggak ada ciri khas atau karakter visualnya yang menarik sama sekali, cuma kayak gudang biasa, tapi ternyata dia itu jadi tempat dimana pertama kali sinyal radio dari Indonesia diterima di Belanda, beribu-ribu kilometer jauhnya. Dan pada masanya, itu merupakan satu kemajuan yang sangat luar biasa banget. Hayo, ada yang tau tempat itu dimana? Nah, yang seperti itu termasuk ke industrial heritage. Dari buku yang aku baca sih, heritage seperti inilah yang sering luput dari perhatian karena dari segi visual dia biasa aja, nggak mencolok atau indah, misalnya nggak kayak Gedung Konferensi Asia Afrika, Hotel Savoy Homan atau bangunan bersejarah dengan visual yang bagus seperti di Jalan Braga. Tapi justru peran dia di linimasa kemajuan industri yang jadi penting.

                            


    Di atas itu dua buku yang aku baca. Isinya menarik. Kalau sempet nanti aku tulis resensinya deh :D




Komentar

Total Tayangan Halaman