- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Refleksi Peran Kritikus Arsitektur
Tulisan ini telah disubmit untuk tugas Kuliah Teori, Kritik Arsitektur dan Kawasan
- Kritik arsitektur itu tidak hanya ditujukan bagi bangunan besar dan estetik, tetapi juga bagi yang kecil dan nampak dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat meningkatkan kehidupan orang setiap harinya. Kritik arsitektur tidak bersifat eksklusif, yang hanya berlaku untuk bangunan-bangunan besar yang dirancang para arsitek ternama.
- Masalah kritik adalah masalah jurnalisme: kurangnya sumber daya (orang yang melakukan kritik), cenderung melihat pada yang sedang trend/populer, dan kurangnya keragaman (misalnya karena universal style). Dalam konteks bacaan di media massa online, yang paling sering saya temukan dan mendekati kritik arsitektur adalah ulasan/review tentang tempat wisata atau tempat nongkrong yang sedang trend, tetapi tidak semuanya mereview secara arsitektural (misal: dari segi kenyamanan sirkulasi, visual, estetika, dsb), hanya mengulas mengenai fasilitas yang ada di dalamnya. Dalam bentuk sangat sederhana, itu juga bentuk kritik deskriptif.
- Terkadang, istilah kritik itu sendiri konotasinya negatif. Jangan-jangan dalam kritik arsitektur, kita enggan menyampaikan kritik karena merasa belum yakin punya karya yang baik sekaligus capable untuk menyampaikan kritik terhadap suatu karya.
- Mereview suatu karya arsitektur berbeda dengan mereview restoran, makanan, atau buku, padahal sehari-hari kita pasti melihat berada dalam suatu karya arsitektur, meskipun dalam bentuk yang paling sederhana. Respon atau tanggapan terhadap review arsitektur, tidak akan secepat respons jika kita mereview masakan di restoran, misalnya. Kritik terhadap restoran atau makanan mungkin dapat cepat ditangani atau diperbaiki, tetapi kritik suatu bangunan belum langsung ditangani atau diperbaiki, karena merubah bangunan memerlukan waktu dan biaya yang besar.
- “Karena itu, menulis tentang arsitektur bisa sangat berharga. Bangunan bertahan lama, dan berguna untuk merenungkan kegunaannya apa yang berhasil dan apa yang tidak—dan artinya dalam hidup kita.” (Witold Rybczynski). Setuju sekali dengan kalimat ini. Ada banyak bangunan yang bertahan lama di sekitar kita, dilihat atau dialami setiap hari. Tentu kita bisa melihat sisi baik maupun buruk dari bagunan tersebut, kemudian kita renungkan, apa maknanya keberadaan bangunan tersebut bagi kita atau lingkungan sekitar kita?
- “Kritikus arsitektur berangkat untuk menjembatani antara aktivitas profesional arsitek perancang dan peran warga negara dengan memiliki pendapat yang terinformasi tentang lingkungan yang berubah di mana mereka tinggal.” (Barry Bergdoll). Setuju sekali dengan kalimat ini. Kritikus arsitektur dapat menjadi edukator yang menjembatani antara masyarakat dan perancang di lingkungan dimana ia berada. Mungkin ia dapat melihat aspek-aspek lain dari arsitektur itu sendiri seperti konteks budaya, masyarakat, iklim, dsb.
Beberapa uraian di bawah ini bukan merupakan refleksi, tetapi lebih pada penjelasan yang yang saya sukai secara pribadi dan saya tuliskan sebagai pengingat:
- “Sifat paradoks arsitektur adalah bahwa itu adalah bentuk seni yang paling ada di mana-mana, namun yang paling tidak dapat dinilai oleh audiens non-profesional. Ini menempatkan tanggung jawab besar di pundak sosok kritikus arsitektur yang semakin langka dengan mandat luas, yaitu segelintir kecil kritikus yang menulis di surat kabar harian nasional dan lokal. Di sini kritikus berfungsi mendidik sekaligus pejabat publik dan publik. Adalah peran kritikus untuk mengangkat isu-isu yang penting, untuk membingkainya sedemikian rupa sehingga pemilih dan pejabat terpilih dan aktor sektor swasta dalam membentuk ranah publik dapat memahami tidak hanya apa yang dipertaruhkan tetapi juga hubungan vital antara desain cerdas. dan lingkungan yang ditingkatkan.” (Barry Bergdoll).
- “Peran seorang kritikus arsitektur tidak hanya untuk mengkritik arsitektur, memberikan pendapat tentang kualitas bangunan terbaru, tetapi untuk membongkar dan mengekspos kebijakan perencanaan, sumber pendanaan, dan agenda politik yang membentuk lingkungan binaan dan membingkai proyek di lingkungan mereka. konteks masyarakat yang lebih luas.”( Oliver Wainwright).
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Lagi belajar nulis
Komentar
Posting Komentar