Dummy Post Review Wardah Moisturizer Gel

Wrap of The Week #8: Studi Kontur (Akhirnya Beres Juga) (Latepost)


            Masih dalam rangka ngerjain tugas studio. Kemarin kan
studi bentuk gedungnya udah hampir selesai, nah sekarang bagian ngerjain studi konturnya. Kontur ini penting soalnya si lokasi gedung pemancar radio meskipun tapaknya rata tapi sekelilingnya itu berkontur, jadi ngaruh buat perancangannya nanti. Kontur adalah koentji!
            Studi kontur kali ini aku full pake simulasi dari Google Earth, Autocad sama Sketchup. Sebenernya waktu survey ke Cililin aku bawah GPX Garmin buat locating titik GPS-nya sama nemu elevasinya, tapi berhubung udah keburu capek muter-muter jadi nggak kepake wkwk. Udahlah nanti aja pake Google Earth, tinggal sat-set-sat-set. Eh ternyata meskipun simulasi, nggak sesederhana itu juga.

Jadi makin ke belakang bangunan, lahan tapak itu makin menurun. Nggak curam, tapi kita tetep butuh data berapa cm atau m perbedaan tingginya

            Output studi kontur ini adalah peta kontur yang mendekati kondisi aslinya di lapangan. Sebenernya kita bisa langsung input kontur dari Geo-Location Sketchup, tapi ini nggak mendekati kondisi di lapangan, ada beberapa bagian yang nggak sama sama yang aku liat di lokasi. Jadi cara input Geo-Location ini kita skip. Terus aku searching lagi terus nemu cara input kontur dari Google Earth, kurang lebih gini caranya:
1. Jadi pertama kita download dulu aplikasi Google Earth, terus cari lokasinya dimana. 
2. Cara kedua ini, kita mau langsung bikin peta kontur pake cara cepat. Bikin path, terus tandain pake garis menerus lokasi yang mau diliat konturnya. 
3. Save path-nya, terus save as KML. 
4. Kalau udah, buka website GPS Generator/elevation, upload yang file KML tadi, terus outputnya atur sebagai teks. 
5. Nanti hasilnya keluar, bisa kita download sebagai note. 
6. Nah si note ini dibuka di excel. Terus posisi longitudenya diubah, sama hapus kolom lain selain longitude, latitude sama altitude. 
7. Terus save as CSV. 
8. Habis itu, download aplikasi Quick Grid, nanti input yang CSV tadi. 
9. Keluarlah si peta kontur berdasarkan data yang tadi. 
            Singkat cerita udah itu aku save as DXF > buka di Autocad > save as DWG > import ke sketchup > bikin model konturnya. Hasilnya? Masih nggak akurat ternyata :D bentuk konturnya ini sama kayak yang kalau kita import dari Geo-location Sketchup. Aku udah nyobain 2 kali, tapi hasilnya sama aja. Oke jadi cara ini juga kita skip karena nggak mendekati lokasi aslinya. Terus gimana?
            Cara ketiga, aku coba bikin profil elevasi satu-satu di Google Earth (nggak pake cara yang garis menerus tadi). Sebenernya si profil elevasi ini kalau ditampilin sama aja (mau pake cara kedua atau ketiga), tapi kalau udah save as KML dan selanjutnya itu jadi beda, mungkin karena pengaruh garis menerus itu tadi. Yaudah pokoknya kan outputnya pengen jadi peta kontur yang mendekati kondisi di lapangan, jadi aku akhirnya bikin garis profil melintang-memanjang di area sekitar gedungnya > show profile elevation > snipping tool profil elevasi, save as JPEG > tracing profil elevasi di Autocad. Bikinnya lumayan pegel karena satu-satu, tapi cara ini berhasil: mendekati kondisi aslinya di lapangan! Yeay!
            Singkatnya udah selesai tracing profil elevasi > samain patokan elevasinya > import ke sketchup > bikin bidang masing-masing profil elevasi > dibikin tegak > samain posisinya sama posisi profil yang melintang-memanjang nya di peta. 
            Masalah muncul… ternyata panjangnya nggak sama :D Aku gak tau kenapa jadinya gak sama, terus dicoba disesuaikan panjangnya sama yang di peta. Ternyata si profil memanjang-melintang ini titik-titiknya lebih banyak ketemu setelah kita samain panjangnya sama yang di peta… jadi kayaknya lebih bener panjang yang di peta? Pokoknya setelah disamain panjangnya, keliatan lebih masuk akal ketimbang panjangnya di profil elevasi. Yaudah deh aku stretch semua bidangnya. Setelah bidang-bidang ini digabungin… ternyata hasilnya lumayan mirip sama kondisi asli di lapangan! Oke, jadi cara ini berhasil. Selanjutnya, hapus semua garis kecuali profil elevasi > sandbox > make from contour. 
            Nanti keluar bidang organik dari gars-garis kontur tadi. Ini bagus kalau buat model yang natural, tapi output kita kan peta kontur ya. Caranya bikin bidang, terus jarak antar bidangnya bisa diatur elevasinya nanti per berapa senti atau meter. Aku ambil per 1 meter. Si bidang yang tadi kita selubungin di bidang organik tadi > make group > intersect faces > with model. Voila, kita udah punya garis kontur dengan beda ketinggian 1 meter. Tinggal di sandbox > drape aja, terus bisa kita pull/push tiap bidangnya dengan beda ketinggian 1 meter. Jadi deh!
            Studi kontur ini penting kalau untuk project yang berkaitan warisan budaya... karena kita harus tau apakah itu kontur alami yang bisa direkayasa, atau kontur buatan yang harusnya dikonservasi. Memang nggak 100% akurat banget sih, tapi cara ini lumayan lah untuk dapet studi kontur yang mendekati, tanpa bantuan alat GPX atau GPS Tracker 👌😄

Komentar

Total Tayangan Halaman