Manga Notes: Detective Conan Premium
The last time I read Conan was back in 11th grade. I don’t even remember. I lost count of how many volumes Detective Conan has 😂
Waktu main ke Gramedia Cimahi (yes, ada Gramedia di Cimahi – semoga panjang umur ya!) barulah ngeh komik ini ada versi terbarunya: Detective Conan versi Premium.
Detective Conan versi premium ini lebih tebel dari versi satuannya. Semacam 2 volume disatuin dalam satu buku. Misal Detective Conan Premium volume 1, berarti isinya dari volume 1 dan volume 2 komik satuannya. Detective Conan Premium volume 2, berarti isinya volume 3 dan 4 komik satuannya. Nggak saklek begitu juga sih hitungannya. Pokoknya untuk satu volume Detective Conan Premium ini isinya ada 21 chapter.
Untuk isinya sendiri kayaknya nggak beda dari versi komik satuannya. Cuma chapternya lebih banyak, jadi bacanya jadi lebih ‘kenyang’ dan gak gantung karena beberapa kasus endingnya ada di buku yang sama. Reading experience yang didapat bagus 👌
Detective Conan versi Premium ini udah ada sampai volume 25 (cek di Official Gramedia toko oren). Harga di toko offline Gramedia 65 ribu, kalau online di toko oren sekitar 50-55 ribu (tergantung toko). Kebetulan versi premium ini ada di Imakata Cimahi, bisa dipinjam dengan harga 5000 rupiah saja per buku per satu minggunya. Tentu saja aku pinjam! 😏
Tertarik baca Conan lagi buat melawan reading slump. Aku perlu bacaan yang banyak gambarnya, ringan, tapi padat dialog dan masih ada mikir-mikirnya. Apalagi kalau bukan komik? 😁 Seenggaknya gambar ngebantu kita ngevisualisasi adegan atau percakapan. I think Conan provides it all, dia udah jadi semacam judul klasik buat dibaca kalau mau terjun ke perkomikan Jepang selain Doraemon. Formula cerita dan tokohnya emang begitu-begitu aja, tapi justru itu yang bikin familiar, nggak bikin takut ketinggalan jauh atau muncul tokoh asing yang nggak dikenal (aku males ngikutin series bervolume panjang yang tokohnya banyak ganti). Conan ini tokoh-tokohnya masih sama, jarang banget dia ada tokoh baru atau ilang yang ngerubah plot secara mayor. Keadaan dia yang masih jadi anak SD dari dulu sampe sekarang, nggak masalah buatku 😆
Meskipun bentuknya komik, Conan ini masih ada mikir-mikirnya dikit, tebak-tebakan pelaku kejahatan. Dialog dan panelingnya padat, jadi feel ‘baca’ nya masih kerasa, nggak sekedar liat gambar (beda sama komik shoujo yang paneling dan dialognya jarang-jarang). When you don’t know what to read, it’s probably best to just go back to the basics. Conan comics are always a good way to get back into reading, at least for me 😁
Komentar
Posting Komentar