Event Notes - Kelas Menulis Pengalaman Perempuan Kalis Mardiasih



Circa 2018-2019 aku rajin baca esai-esai di Mojok, termasuk tulisannya Mbak Kalis Mardiasih. Tulisannya tajam dan menggelitik. Personally jadi bikin mempertanyakan lagi persepsi tentang perempuan yang aku percaya selama ini: "Eh iya ya, emangnya harus begitu ya? Itu kata siapa?" 

Tulisan mbak Kalis jadi semacam 'remah roti', petunjuk ke cara pandang lebih jernih tentang perempuan dari kacamatanya sendiri, bukan kacamata laki-laki. Tulisannya kritis dan menyentuh, baik dari esai-esainya juga buku-bukunya. Udah pasti untuk menghasilkan tulisan sebagus itu ada perlu riset dan formula yang pas. Makannya waktu ada kelas menulis Mbak Kalis di Bandung, tanggal 16 November kemarin, tanpa pikir panjang aku pun mendaftar 😃

Tema kelas menulisnya itu 'Menulis Pengalaman Perempuan'. Jenis tulisan yang dibahas di kelas ini berupa esai dan tulisan populer (bukan yang akademik). 

Kenapa menulis pengalaman perempuan penting, karena perspektif penulis berpengaruh sama apa yang dia 'show' kan dalam tulisannya. Dalam menulis pengalaman perempuan, kita perlu menunjukkan apa yang terjadi dengan rinci dibanding hanya menuliskan apa yang sudah terjadi. Ini penting karena biasanya yang nge-show kondisi perempuan itu laki-laki, yang kadang nggak paham sejauh mana sesuatu berdampak buat perempuan (karena nggak ngerasain). Menulis pengalaman perempuan perlu buat melawan orang yang meremehkan atau mengecilkan pengalaman perempuan dengan bilang "ah cuma gitu doang kok". 

Misalnya, bagaimana dalam penulisan berita pelecehan seorang perempuan. Pasti pernah nemu tulisan yang lebih fokus ke apa yang dilakukan/dipakai si perempuan sebelum dilecehkan, dan apa yang bikin si laki-laki tergoda. Liat deh yang nulisnya, laki-laki atau perempuan. Dengan menggunakan perspektif perempuan, maka yang kita fokuskan itu dampak pelecehannya: seberapa besar sakitnya, sejauh apa traumanya? Ditunjukkan melalui bukti fisik/perubahan perilaku apa? Menulis dengan apa adanya sesuai pengalaman perempuan bisa bikin tulisan itu relate dengan pembaca, atau menggugah emosi. Dan kata Mbak Kalis, tulisan yang berhasil adalah tulisan yang berhasil membuat orang 'relate'

Selain transfer materi, diskusi juga berjalan hangat. Kelasnya selesai 4 jam aja, dari jam 9 sampai jam 1 siang. Kelasnya diadain di Toko Buku Pelagia Bandung, yang baru pertama kali juga aku kesini. Tempatnya kecil tapi cozy, kita bisa pesen makan-minum sambil baca-baca buku yang tersedia.  


See you at the next class!

Komentar

Postingan Populer