Perempuan Rok Ungu - Imamura Natsuko (Book Review)

 

“Aku ingin berteman dengan Perempuan Rok Ungu. Tapi, bagaimana caranya? Kalau kami bersekolah di sekolah yang sama atau bekerja di tempat kerja yang sama, kurasa itu mungkin saja terjadi.” – Perempuan Kardigan Kuning

Resume

Perempuan misterius, acuh tak acuh, sendirian dan selalu memakai rok ungu diberi julukan ‘Perempuan Rok Ungu’ oleh warga sekitar tempat tinggalnya. Perempuan Rok Ungu irit bicara, tapi terkenal sampai punya bangku untuknya sendiri di taman. Popularitas Perempuan Rok Ungu menarik perhatian narator cerita ini - seorang wanita yang menjuluki dirinya ‘Perempuan Kardigan Kuning’. Beda dengan Perempuan Rok Ungu, Perempuan Kardigan Kuning tidak dikenal. Perempuan Kardigan Kuning sudah lama mengamati Perempuan Rok Ungu, sampai tahu semua kebiasaannya. Perempuan Kardigan Kuning ingin berteman dengan Perempuan Rok Ungu, dan mulai menyusun rencana.

Perempuan Rok Ungu (kita singkat Rok Ungu) adalah pekerja musiman yang sering berganti pekerjaan. Perempuan Kardingan Kuning (Kardi Kuning) mengamati Rok Ungu dalam jangka waktu lama, sampai tahu di bulan apa saja Rok Ungu sibuk kerja, dan di bulan apa dia nggak kerja. Dalam pengamatannya kali ini, Kardi Kuning nebak Rok Ungu lagi nggak punya pekerjaan, karena waktu luangnya bertambah dan lebih sering keliatan di taman. 

Terdorong rasa ingin membantu Rok Ungu dapat pekerjaan, dan agar bisa jadi temannya, Kardi Kuning diam-diam nyimpen koran lowongan kerja di bangku khusus Rok Ungu biar dibaca. Kardi Kuning menandai kolom lowongan mana yang Rok Ungu harus coba lamar, which is adalah hotel tempat Kardi Kuning bekerja. Demi membantu Rok Ungu agar peluang diterima lebih besar, Kardi Kuning bahkan menggantungkan shampo diam-diam di pintu apartemen Rok Ungu biar rambutnya keliatan lebih halus dan penampilannya rapi. Tanpa tahu Kardi Kuning yang naruh koran dan ngasih shampo, Rok Ungu melamar kerja ke hotel tempat Kardi Kuning kerja dan akhirnya diterima. 

Meski berhasil mengarahkannya agar satu tempat kerja, Kardi Kuning belum dapat kesempatan tegur sapa dengan Rok Ungu. Rok Ungu diterima sebagai staff kebersihan, ditraining oleh Pak Kepala dan para Ketua Tim. Rok Ungu yang asalnya pendiam dan bersuara pelan, berubah jadi percaya diri setelah ditraining. Rok Ungu dipuji para Ketua Tim, karena anak baru tapi kerjanya rajin dan gampang diarahkan. Favorit lah. Pak Kepala juga bilang, mungkin tidak lama lagi Rok Ungu bisa dipromosikan jadi ketua tim. 

Suatu hari, Rok Ungu dan Kardi Kuning (yang masih belum bertegur sapa), dapat jadwal shift kerja barengan. Mereka naik bis yang sama untuk berangkat, dan di bis Rok Ungu kena pelecehan seksual. Rok Ungu harus turun di pos polisi untuk dimintai keterangan, sedangkan Kardi Kuning lanjut perjalanan ke hotel. Rok Ungu datang terlambat. Semua Ketua Tim termasuk Pak Kepala, khawatir mendengar Rok Ungu kena pelecehan. Sejak saat itu, Rok Ungu nggak pernah kelihatan lagi berangkat naik bis, meski shift-nya barengan sama Kardi Kuning. Terdorong penasaran, Kardi Kuning menggunakan hari liburnya untuk membuntuti Rok Ungu biar tahu alasan kenapa Rok Ungu nggak naik bis lagi. Ternyata, setiap hari Rok Ungu dijemput pake mobil Pak Kepala dan berangkat kerja bareng dari apartemennya. Makannya mereka jadi nggak berangkat bareng lagi. Di hari stalking itu, Kardi Kuning juga tahu Rok Ungu menjalin hubungan diam-diam dengan Pak Kepala, padahal Pak Kepala punya istri. Rok Ungu juga tahu itu.

Hubungan Rok Ungu dan Pak Kepala belum kebongkar, tapi para Ketua Tim ngerasa ada yang berubah dari Rok Ungu. Dia jadi angkuh dan sering menghilang di jam kerja. Rok Ungu jadi bahan gosip dan dikucilkan para staf lain, hubungannya dengan Pak Kepala juga mulai dicurigai. Puncaknya saat barang-barang hotel menghilang, Rok Ungu dituduh mencuri dan menjual barang-barang itu di bazaar SD untuk dapat uang. Rok Ungu memang suka ngambil cemilan dari kamar hotel, tapi nggak pernah ngambil barang dan ngejualnya di bazaar. Bukti Rok Ungu yang mencurinya juga nggak ada. 

Untuk menurunkan ketegangan dan memperbaiki suasana, Pak Kepala mendatangi apartemen Rok Ungu. Mereka bicara di teras, depan tangga. Pak Kepala minta Rok Ungu ngaku aja, tapi Rok Ungu bersikeras dia nggak nyuri barang hotel. Mereka cekcok dan karena kebawa emosi, Rok Ungu ngedorong Pak Kepala sampai jatuh dari tangga lantai 2. Pak Kepala pingsan karena cidera. Rok Ungu takut Pak Kepala kenapa-napa, apalagi kecelakaan itu terjadi di apartemennya. Bakal gawat kalau hubungan mereka ketahuan terang-terangan. 

Tanpa diduga, Kardi Kuning muncul dan nyuruh Rok Ungu melarikan diri. Kardi Kuning ngasih tahu ada loker di stasiun berisi baju dan uang yang bisa dipakai Rok Ungu kabur keluar kota. Rok Ungu disuruh check in dan nunggu di Hotel Takagi, nanti Kardi Kuning nyusul kesana. Didorong rasa panik dan takut, Rok Ungu nurut dan berterimakasih pada Kardi Kuning. 

Setelah Pak Kepala dibawa ke rumah sakit, Kardi Kuning nyusul Rok Ungu ke Hotel Takagi. Ternyata Rok Ungu nggak ada disana. Bahkan setelah nanya-nanya ke orang sekitar, mereka ngaku nggak pernah lihat sosok perempuan memakai rok ungu yang Kardi Kuning maksud. Entah pergi kemana Rok Ungu.

Fast forward, Rok Ungu nggak pernah datang lagi ke hotel, sehingga ada staf baru yang mengantikannya. Pak Kepala masih di rumah sakit, jadi para Ketua Tim menjenguknya kesana. Saat para Ketua Tim dan istri Pak Kepala keluar ruang rawat, Kardi Kuning muncul mengejutkan Pak Kepala. Kardi Kuning minta naik gaji dan mengancam akan membocorkan rahasia Pak Kepala jika permintaannya ditolak. Kardi Kuning tahu rahasia Pak Kepala yang ia dapat dari hasil stalking Rok Ungu selama ini. Terdesak, akhirnya Pak Kepala mengabulkan permintaan Kardi Kuning untuk naik gaji.

Sejak saat itu Perempuan Rok Ungu tidak pernah terlihat lagi. Kini, Perempuan Kardigan Kuning-lah yang mengisi bangku khusus itu di taman, berharap nanti pemiliknya akan datang dan menepuk punggungnya. 

Reading Experience + Review

Setelah selesai baca, aku masih ngeraba-raba novel ini issue-nya tentang apa 😬 Sejauh ini bisa dilihat dari 2 hint: cover dan penggunaan warna tokoh. 

Pas liat cover, agak bertanya-tanya apa makna ilustrasinya. Gambar cewek yang di cover itu kirain si Perempuan Rok Ungu, sesuai judul. Tapi kalau diliat lagi cewek itu pake baju warna kuning – which is kardigan. Ternyata cewek di cover itu si Perempuan Kardigan Kuning, dengan pose lagi ngintip. Jadi kayak – oooh, pantesan! Nyambung sama ceritanya, tentang seseorang yang mengamati orang lain diam-diam. Terus soal warna, ‘ungu’ dan ‘kuning’ itu warna complementary di color wheel. Menggambarkan dua sisi atau kepribadian yang berlawanan? Yang jelas, ceritanya tentang seseorang yang mengamati orang lain sampai terobsesi dan melakukan hal-hal yang diluar normal.

  • Orang normal mana yang nggak saling tegur sapa, tapi tau rumahnya dan sengaja ngarahin dia keterima kerja di tempat yang sama – sampai ngegantungin shampo di depan pintu apartemennya segala???  
  • Orang normal mana yang sengaja pake hari liburnya buat stalking orang lain, cuma buat tahu alasan kenapa dia nggak naik bis lagi???

Awalnya aku kira kelakuan si Kardigan Kuning ini baik – bentuk simpati pada sesama wanita. Tapi masuk ke pertengahan cerita kayaknya enggak deh… ini cewek creepy banget 😂 Kayaknya kalau mau ngebantu gak perlu segitunya. Orang normal mana yang ngebolehin barangnya dipake orang lain kabur keluar kota, apalagi kabur habis ngelakuin tindakan kriminal??? 

Meski nggak begitu paham issue-nya, tapi ceritanya seru diikutin. Novelnya tipis, nggak ada babnya dan selesai dibaca 2 jam. Yang menarik itu penggunaan POV di storytellingnya, dari sudut pandang ‘aku’ sebagai seseorang yang mengamati orang lain, lalu menceritakannya. Kayak mix antara POV orang pertama dan ketiga. Ini bikin pengen lanjut terus ke halaman selanjutnya. 

Selain ceritanya page-turner, yang bikin penasaran itu: kenapa si Kardigan Kuning terobsesi sama Rok Ungu, dari kebiasaan sampai pekerjaan? Kardigan Kuning pengen banget di-notice sama si Rok Ungu. Nggak disebutin motifnya apa. Kirain di akhir bakal di reveal alasannya, tapi nggak ada penjelasannya (atau aku yang nggak ngeh). Malahan yang direveal itu nama asli para perempuan ini, padahal nggak direveal juga nggak masalah, lebih bagus tetep misterius 😎

Tapi justru karena nggak ada alasan khusus, mungkin itu nunjukkin kalau tanpa alasan pun seseorang bisa stalking orang lain sampai sebegitunya. Mungkin ada masalah psikologis, kenapa si Kardigan Kuning ini bisa sampai sejauh itu ngikutin si Rok Ungu. 

Dari website japansociety, disebutkan novel ini mengangkat issue social alienation (keterasingan sosial), workplace pressures (tekanan tempat kerja), dan the threat of sexual violence (pelecehan seksual). Kardigan Kuning yang kesepian sampai terobsesi ingin berteman dengan Rok Ungu. Rok Ungu yang berusaha fit in di tempat kerja, awalnya pegawai favorit tapi terasingkan juga. Rok Ungu yang kena pelecehan di bis dan menjalin hubungan dengan pria beristri. Di review lain (lupa link-nya), disebutkan Kardigan Kuning ini master manipulator karena dia beneran arrange semuanya buat Rok Ungu, mulai dari pekerjaan sampai cara kaburnya. Mungkin Kardigan Kuning berpikir dia guardian angel karena memperbaiki hidup Rok Ungu meski akhirnya tidak sesuai harapan. Still wrapping my head around it, but I’m rolling with it and taking notes 😄

Penutup

Selesai baca itu kayak masih gantung, tapi bolehlah buat bacaan ringan 👌 Langsung aja, rating 4.4 dari 5 ⭐

Komentar

Postingan Populer